Jangan Meninggalkan Generasi Lemah


Surat An-Nisa ayat 9, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Ayat diatas mengisyaratkan kepad kita sebagai orang tua bahwa . “jangan sampai kita meninggalkan generasi penerus yang lemah akidah, ibadah,  ilmu, dan ekonominya, Generasi penerus atau anak kita sendiri, Namun Lebih umum bukan  hanya anak biologis, melainkan juga anak didik (murid) dan generasi muda,”  Ada Lima aspek jangan sampai kita meninggalkan generasi lemah yaitu :

Lemah Akidahnya atau Imannya

 “Akidah merupakan sumber kekuatan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hdup.  Orang yg lemah akidahnya mudah sekali terkena virus syirik dan munafik. Hidupnya mudah terombang-ambing, tidak teguh pendirian. Ia pun bisa gampang menggadaikan iman, Hal ini pun dicontohkan oleh Luqmanul Hakim saat mendidik anak-ankanya (lihat QS Luqman). “Yang pertama ditekankan adalah soal akidah, yakni ‘janganlah engkau mempersekutukan Allah’. Barulah kemudian Luqman membahas hal-hal yang lain kepada anak-anaknya.

Lemah Ibadahnya

Orang yang istiqomah dalam ibadahnya, insya Allah  akan bahagia dan punya pegangan dalam hidupnya. Ia  tidak mudah terintenvensi oleh orang lain. “Sebaliknya, orang yang lemah ibadahnya atau menyia-nyiakan ibadah, maka hidupnya tidak akan bahagia. Ia pun mudah diintervensi orang lain,” 

Lemah Ilmunya

 “Islam sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Rasulullah menegaskan dalam salah satu hadisnya, ‘Tidak  ada kebaikan kecuali pada dua  kelompok,  yaitu orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang mempelajari ilmu’,

Lemah Ekonominya

“Orang tua perlu menyiapkan generasi yang kuat secara ekonomi, agar hidupnya tidak menjadi beban bagi orang lain,” , sebuah hadis yang menceritakan seorang lelaki punya seorang anak perempuan. Karena sangat bersemangat bersedekah, ia berniat menyedekahkan 100 persen hartanya, tapi Nabi melarangnya. Lalu, ia berniat menyedekahkan 50 persen hartanya. Hal itu pun masih dilarang. Akhirnya ketika dia berniat menyedekahkan sepertiga hartanya, barulah Nabi mengizinkan.  “Dengan demikian, orang tua tadi tidak meninggalkan generasi yang lemah secara ekonomi. Hadis ini pun menjadi dalil dalam pemberian wasiat, yakni harta yang diwasiatkan untuk disedekahkan, maksimal sepertiga dari total harta warisan,”

Lemah Fisik & Mentalnya

Jangan sampai kita meninggalkan keturunan kita dalam keadaan lemah fisik dan mental, kita harus menyiapkan anak anak kita menjadi generasi yang kuat secara fisik dan mental, agar dapat menjalani lautan kehidupan dengan mudah dan tidak menjadi beban orang lain nantinya.

Ani Nurfian

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)