Debit dan kredit
Debit dan Kredit dalam Akuntansi
Berbicara tentang akuntansi, kita tidak bisa lepas terhadap istilah debit dan kredit. Sebenarnya apa sih yang dimaksud debit dan kredit dalam akuntansi?
Buku-buku teks akuntansi menyatakan “debit” bermakna “kiri (left)”, sedangkan “kredit” bermakna “kanan (right)”. Debit dan kredit ini muncul sebagai bagian dari mekanisme pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping). Istilah ini digunakan sebagai konsekuensi dari penerapan persamaan aljabar akuntansi yang terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan. Selain itu, mengapa akuntansi menggunakan mekanisme debit-kredit bukan tambah-kurang dikarenakan akuntansi menyajikan informasi dana yang diukur dalam satuan uang (moneter). Dalam satuan uang tidak mengenal angka negatif sehingga penulisan nilai moneter dilarang menggunakan simbol negatif. Mekanisme debit kredit merupakan solusi agar tidak terdapat simbol negatif dalam akuntansi.
ASET (A) + BEBAN (B) + PENGEMBALIAN KE PEMILIK (Pp) = LIABILITAS (L) + EKUITAS (E) + PENGHASILAN (Ph)
Melihat persamaan akuntansi di atas, elemen Aset dan Beban berada di sisi kiri atau debit. Setiap pertambahan pada Aset dan Beban maka dicatat di debit dan pengurangan dicatat di kredit. Sedangkan Liabilitas, Ekuitas, dan Penghasilan berada pada sisi kanan atau kredit. Setiap pertambahan pada ketiga elemen tersebut maka akan dicatat pada sisi kredit dan pengurangan dicatat di sisi debit.
Contoh Soal
- Pada tanggal 2 Tika menyetorkan Rp50.000.000 sebagai modal awal ke rekening bank atas nama Tika Salon
- Di Ruko 2 Sewa seharga Rp. 12.000.000 Per Tahun Dibayar di Muka
- Pada tanggal 4 Membeli peralatan salon secara kredit sebesar Rp. 6.500.000
- On 9 Menerima uang sejumlah Rp2.000.000 dari pelanggan
- Pada tanggal 15, Tika Salon mengeluarkan sejumlah biaya sebagai berikut: gaji Rp 2.500.000; Biaya ulitilas (telepon, air, listrik) Rp. 550.000; dan biaya lainnya Rp. 300.000
- Pada tanggal 16 Membayar kreditur Rp. 1.250.000 untuk transaksi ke-4
- Pada tanggal 18 Tika menerima uang sebesar Rp. 2.500.000 untuk kebutuhan pribadi
- Pada tanggal 20. Membeli peralatan seharga Rp. 4.000.000 tunai
- Tanggal 22 Membayar asuransi untuk jangka waktu satu tahun sebesar Rp6.000.000
- 23 Memberikan layanan kepada pelanggan seharga Rp. 250.000 tetapi belum dibayar
- Pada tanggal 25, lunasi hutang pada transaksi ke-4
- Pada tanggal 27 Dibeli peralatan seharga Rp. 2.000.000 secara kredit
- On 28 Menerima pembayaran untuk transaksi tanggal 23 sejumlah Rp 250.000
- Pada tanggal 30 Menerima Rp. 3.000.000 dari pelanggan untuk layanan tata rias yang akan dilakukan bulan depan.
0 Komentar